(PETUPA)
A.
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
Pancasila menjadi dasar ideologi
pergerakan Pemuda Untuk Pacitan.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dapat
dimaknai bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam
perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna senantiasa memerlukan
nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai
luhur, adalah merupakan suatu tolok ukur kebaikan yang berkaitan dengan hal-hal
yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang
hendak dicapainya.
Pemuda memiliki peran yang penting dalam
pembangunan nasional, sehingga perlu adanya wadah organisasi yang bisa
memberikan tempat berkumpulnya pemuda untuk merumuskan ide dan gagasan dalam
memberikan solusi bagi Kabupaten Pacitan sejahteraan. Oleh sebab itu PETUPA
lahir dengan pemikiran pemuda perubahan yang bisa membentuk budaya Pemuda
Pacitan yang memiliki jiwa keilmuan, jiwa kemanusiaan, serta akhlak dan moral
yang berkarakter kepribadian budi pekerti yang luhur.
Terkait dengan keilmuan, ilmu didapat
bisa dari bangku pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dari segi ini
kita bisa lihat potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Kapubaten Pacitan
sangat luar biasa. Jika kita tilik dalam data setiap tahunnya ada -+ 500 pemuda
yang mulai duduk dibangku pendidikan Perguruan Tinggi negeri maupun swasta
dalam bidangnya masing-masing. Tetapi fenomena yang nampak dalam generasi
Pemuda Pacitan dulu ialah sikap apatisme dan kurang adanya wadah dalam
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan sehingga Pemuda bisa dikatakan non
produktif. Oleh sebab itu PETUPA didirikan karena keinginan untuk dapat
mewadahi Pemuda Pacitan dalam mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya. PETUPA
memandang bahwa untuk membentuk karakter dan budaya pemuda yang memiliki
keilmuan, tidak hanya seorang yang mengenyam pendidikan saja, tetapi semua
kalangan pemuda dari kalangan pemuda pekerja, pemuda pelajar, dan pemuda
mahasiswa juga dapat dikolaborasikan dalam ikatan organisasi dengan corak yang
berbeda-beda dan pengalaman yang berbeda-beda pula, maka ilmu itu akan
terbentuk dengan dibenturkan.
Terkait dengan jiwa kemanusiaan, pemuda
zaman modern memiliki individualis yang sangat luar biasa pula. Jika kita tilik
kembali keterkaitan kemanusiaan itu mengacu terhadap keikutsertaan pemuda dalam
melihat, mendengar, dan menilai mengenai fenomena sosial. Padahal kemanusiaan
ini merupakan bagian terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh
sebab itu perlunya penanaman jiwa sosialis yang tinggi, sehingga pemuda
berperan aktif dengan sadar.
Kepribadian pemuda merupakan
kepemimpinan pemuda dalam mewujudkan etika sopan santun yang memiliki tanggung
jawab dalam setiap norma sosial yang diembannya. Artinya jika seorang dikatakan
pemuda berarti pemuda harus berbuat untuk Bangsa dan Negara entah dengan cara apapun yang berujung
kemanfaatan. Oleh sebab itu pemuda harus memiliki kepribadian yang berani dalam
menyampaikan ide gagasan, berani dalam bertindak, berani berkorban demi
kepentingan Bangsa dan Negara, dan berani menegakkan hukum keadilan.
B.
PERISTIWA BERSEJARAH
Perkembangan organisasi Pemuda untuk
Pacitan tidak lepas dari catatan sejarah yang telah dicetuskan oleh Pendiri PETUPA.
Catatan peristiwa bersejarah tersebut dibagi menjadi beberapa penjelasan seperti yang tertulis dalam wacana di bawah
ini.
1. Deklarasi
Organisasi
Nama
Pemuda untuk Pacitan atau PETUPA merupakan sebuah nama organisasi yang
disepakati oleh pendiri dan jajaran pengurus secara final. Tetapi menilik dari
serangkaian sejarah 3 tahun kemarin sebelum nama organisasi ini menjadi PETUPA
ada beberapa nama lain yang sudah pernah menjadi nama organisasi antara lain;
IPR (Ikatan Pemuda Revolusioner), HIPPA (Himpunan Pemuda Pacitan), dan akhirnya
menjadi nama PETUPA (Pemuda Untuk Pacitan). Deklarasi Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) didirikan di
Pacitan dan terdeklarasi pada, tanggal 18 Juli 2013 waktu 22.25 WIB di kediaman
rumah Bapak Suherman Jl. Janur Sari No.5 Perumnas Bangunsari Pacitan.
2. Pembuatan
Lambang Organisasi
Pembentukan
lambang organisasi ini di buat oleh pendiri Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) yang
mengacu terhadap cita-cita, keinginan, dan harapan berdirinya organisasi Pemuda
Untuk Pacitan. Pembuatan lambang ini terjadi pada tanggal 4 Agustus 2013 pukul
21.30 WIB di kediaman rumah Bapak Sudarno RT.01 RW.06 Bangunsari, Pacitan.
Gambar Lambang Organisasi Pemuda Untuk
Pacitan
Filosofi Lambang :
·
Bintang
berwarna emas:
Berdasarkan
sila ke-1 Pancasila yaitu Ketuhanan YME. Kita melangkah, bertujuan berdasarkan
Ketuhanan YME.
·
Kayon/Gunungan
belapis Emas :
Kekarep/Harapan
yang seperti emas, mahal, besar, tinggi, dan selalu diharapkan orang-orang
untuk dimiliki.
·
Tangan
menengadah dengan di bawah nama PETUPA:
Dalam
proses mencapai sebuah harapan dan tujuan bersama selalu dilakukan dengan
bersama-sama, saling bahu-membahu, dan saling mengisi satu dengan yang lain. PETUPA
adalah kita Pemuda Untuk Pacitan tanpa memandang status dan jabatan kita tetap
saudara.
·
Peta
Pacitan yang dikelilingi Padi dan Kapas :
Yaitu
harapan dan tujuan itu untuk menjadikan kota Pacitan menjadi makmur dan sejahtera
sehingga terciptanya keadilan sosial bagi rakyatnya.
·
Warna
merah :
Melambangkan
keberanian, pantang mundur dan semangat yang membara dalam berusaha mencapai
harapan dan tujuan.
·
Warna
Putih dalam kayon :
Melambangkan
kesucian dan ketulusan dari hati yang paling dalam dari apa yang kita lakukan,
kita harapkan.
·
Warna
hitam melapisi lingkaran :
Kuat,
teguh dan tidak mudah diintervensi oleh siapapun dan bagaimanapun tetap pada
komitmen, niat dan tekad.
C.
TUJUAN ORGANISASI
Perumusan Visi dan Misi merupakan bagian dari arah
organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Visi dan Misi
Pemuda untuk Pacitan mengacu terhadap wacana latar belakang pemikiran,
keinginan, harapan, cita-cita, dan ideologi organisasi Pemuda untuk Pacitan.
a)
Visi Pemuda untuk Pacitan
“Terbinanya
pemuda yang memiliki religiusitas, moralitas, jiwa kemanusiaan yang turut
bertanggungjawab untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera”
b)
Misi Pemuda untuk Pacitan
1. Menumbuhkan kesadaran akan kedudukan
manusia sebagai ciptaan Tuhan, khalifah Tuhan di muka bumi dan menjalankan
perintah-perintah Tuhan.
2. Membentuk pemuda yang memiliki jiwa
kepedulian terhadap kemanusiaan, memiliki giroh patriotisme dan jiwa nasionalisme.
3. Mengembangkan potensi kreatif
terhadap berbagai aspek kehidupan.
4. Mengambil peran aktif dan mewarnai
dunia kemasyarakatan dengan inisiatif partisipasi yang kontruktif, kreatif,
sehingga tercapainya nuansa tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera.
5. Membangun kerja sama dengan
organisasi kemasyarakatan lainnya yang berlandasan pada nilai kemanusiaan,
kebenaran, dan keadilan.
6. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan asas
organisasi dan berguna untuk mencapai tujuan.
Visi dan misi organisasi diatas
terangkum dalam sebuah falsafah Pemuda untuk Pacitan yang berbunyi “Ngupadi Waluyaning Bangsa Lan Negoro
Satemah Jati, Jati Temah Nirmala”. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia
bermakna “keikutsertaan pemuda dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan giroh semangat yang membara dan santun sehingga bisa mewujudkan suasana
kehidupan yang adil dan sejahtera”
D.
PROGRAM KERJA
Program kerja merupakan bagian dari kinerja dan gerak
organisasi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Prorgam kerja pengurus
Pemuda untuk Pacitan terangkum dalam penjelasan di bawah ini.
1. Youth Alliance Rendezvouz
Youth
Alliance Rendezvouz merupakan tema besar yang dipakai dalam acara tahunan aksi
Pemuda untuk Pacitan. Acara ini merupakan serangkaian strategi untuk
mempromosikan pentingnya pendidikan formal, pendidikan budaya, dan pendidikan
politik dalam kehidupan sehari-hari. Dari ketiga inti dari acara tersebut satu
per satu dapat dimaknai sebagai prinsip Pemuda untuk Pacitan dalam berproses. Prinsip
ini merupakan konsep strategi PETUPA dalam bersosialisasi dan menyuguhkan
sajian bermakna dalam kehidupan sosial masyarakat. Acara yang diangkat dalam Youth
Alliance Rendezvouz di antaranya ialah ;
a) Campus Fair
Pendidikan
formal merupakan bagian penting dalam mencapai kualitas sumber daya manusia,
dengan pendidikan maka individu akan bisa menciptakan pembangunan bangsa dan
negara sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat pada bangku pembelajaran. Dari
uraian ini PETUPA mengadakan kegiatan “Campus Fair”. Campus Fair ini merupakan
sarana penginformasian dan sosialiasi kepada adik-adik kita yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Harapannya dengan adanya Campus
Fair adik-adik kita memiliki pemikiran dan harapan yang luar biasa terhadap
pendidikan. Di sisi lain dengan adanya kegiatan ini silaturahmi akan tetap
terbangun dari generasi ke generasi. Sehingga terwujudlah suasana kepedulian
dan kekompakan Pemuda Pacitan.
b) Sinau
Budaya
Sinau
budaya merupakan tema besar yang diangkat oleh Pemuda Pacitan dalam
perkembangan isu mengenai kurangnya minat pemuda terhadap budaya di negeri
sendiri. Pemahaman kata “Sinau” ialah belajar, belajar tanpa henti terhadap
seni yang telah dilahirkan di tanah Ibu Pertiwi. Jika kita bisa memaknai kata belajar dalam
konteks seni, “yang namanya belajar seni itu ya harus datang, rajin
menyaksikan, dan ikut andil dalam proses belajar seni, dengan demikian kita
akan cinta terhadap seni yang telah ada di tanah air”. Strategi ini merupakan
bagian pemikiran PETUPA yang tidak bisa dipisahkan untuk mencapai pemuda dan
manusia pribumi yang bangga dan cinta akan seni budayanya.
c) Konsolidasi
Pemerintah
Pemerintah
merupakan bagian sentral dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialiasi
pemerintah terhadap program kerja menuju kesejahteraan mayarakat sangat penting
dipertanyakan. Tidak mungkin ada pemerintah jika tidak ada rakyat, dan
pemerintah seharusnya merakyat, itu merupakan suatu kewajiban. Giroh pemuda
sebagai sosial kontrol ialah memberikan sumbangsih pemikiran terhadap
kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Pacitan, sehingga terwujudlah
demokrasi yang terbuka dan transparan. PETUPA dengan barisan massa mahasiswa
yakin bahwa dengan adanya sambung silaturahmi seperti ini akan terwujud budaya
yang guyub dan berpihak terhadap rakyat, karena semua orang pasti menginginkan
kesejahteraan, bukan ketidakadilan dan penindasan.
2. Bakti
Sosial
Merujuk kepada program kerja yang
lain dari organisasi yang berlambang kayon ini. Pada setiap bulan Ramadan PETUPA
juga mengadakan kegiatan yang tak lepas dari pandangan mata masyarakat
Kabupaten Pacitan. Acara tersebut
bernama “Bakti Sosial Turun Jalan”. Bakti sosial ini juga merupakan program
kerja agenda tahunan PETUPA yang dilaksanakan di jalan dengan menyajikan sajian
penampilan seni pemuda. Kemudian hasil amal yang didapat akan didonasikan
kepada warga Pacitan yang kurang mampu dan layak diberi santunan. Kegiatan ini
merupakan kegiatan sosial yang dilaksanakan guna melatih jiwa kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
E.
PILAR NIRMALA
Pilar Nirmala merupakan bagian yang masuk dalam etika dan
kepribadian anggota Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) yang harus diamalkan dalam
gerak organisasi. Terbagi menjadi 4 asas antara lain:
1.
Asas Kekeluargaan
Asas
kekeluargaan dimaknai menjadi ikatan persaudaraan organisasi yang memiliki visi
& misi serta tanggung jawab yang sama dalam kedudukannya sebagai anggota
dan pemuda. Dalam asas ini organisasi Pemuda untuk Pacitan (PETUPA) memaknai
bahwa organisasi ini merupakan rumah tempat tinggal, di mana setiap anggotanya
harus menempati dan merawat hubungan silaturahmi agar tercipta suasana yang
harmonis. Saling menghamat-hamati mengingatkan untuk kepentingan yang lebih
baik.
2.
Asas Kepercayaan
Asas kepercayaan merupakan manifestasi dari faktor
pemikiran, penilaian dan tindakan yang merujuk terhadap pemaknaan yang positif
terhadap hubungan antar anggota. Asas ini dalam Pemuda untuk Pacitan menjadi
bagian utama dalam membangun sumber daya manusia yang bisa menerima hak dan
kewajiban seseorang tanpa beban.
3.
Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan dalam Pemuda untuk
Pacitan dimaknai dengan adanya memberikan informasi secara jujur dan dilandasi
rasa keadilan, sehingga masing-masing pihak mengetahui secara jelas tentang
manfaat, hak, dan kewajiban.
4.
Asas Gotong Royong
Asas gotong royong dimaknai Pemuda
untuk Pacitan bahwa dalam proses mencapai sebuah harapan dan tujuan bersama
haruslah dilakukan dengan bersama-sama, saling bahu-membahu, dan saling mengisi
satu dengan yang lain. PETUPA adalah kita Pemuda Untuk Pacitan tanpa memandang
status dan jabatan kita tetap saudara.