Kamis, 03 September 2020

TRADISI TIDAK TERMAKAN PANDEMI

(3 September 2020) Mantren, Kebonagung - Upacara adat Tetaken 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi dunia yang masih diselimuti dengan bayang-bayang korona menyebabkan upacara yang biasanya digelar meriah, untuk tahun ini digelar hanya untuk warga Desa Mantren. Ada rasa yang berbeda memang, namun tidak menghilangkan makna kesakralan upacara adat yang ada di Gunung Limo ini.

Upacara Tetaken diselenggarakan setiap tanggal 15 Muharram yang kebetulan tahun ini jatuh pada tanggal 3 September 2020. Tahun ini digelar hanya cukup dengan doa bersama warga desa. "Upacara Tetaken tahun 2020 hanya khusus untuk warga Desa Mantren karena adanya korona ini. Namun, tanpa mengurangi kesakralan" ujar Kepala Desa Mantren, Bapak Kharis saat kami wawancara sehari sebelum prosesi upacara.

Tetaken yang ada di Gunung Limo ini merupakan bukti budaya yang bersejarah bagi Kabupaten Pacitan. Bagaimanapun kondisi dan situasi, budaya tidak akan pernah mati. Mari kita renungkan, mari kita budayakan, dan mari kita lestarikan.

Salam Pemuda Perubahan. Dari Pemuda untuk Pacitan, dari Pacitan untuk Indonesia.

Sinergitas Sebagai Upaya Pelestarian Budaya

Harapan kami mulai tercerahkan dengan tersebarnya pamflet yang mengusung tema "Ngobrol Bareng Mas Bupati dengan Pelaku Seni...