Jumat, 24 Januari 2020

SEJARAH PETUPA

GAMBARAN PEMUDA UNTUK PACITAN
(PETUPA)

A.     LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
        Pancasila menjadi dasar ideologi pergerakan Pemuda Untuk Pacitan.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dapat dimaknai bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur, adalah merupakan suatu tolok ukur kebaikan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya.
        Pemuda memiliki peran yang penting dalam pembangunan nasional, sehingga perlu adanya wadah organisasi yang bisa memberikan tempat berkumpulnya pemuda untuk merumuskan ide dan gagasan dalam memberikan solusi bagi Kabupaten Pacitan sejahteraan. Oleh sebab itu PETUPA lahir dengan pemikiran pemuda perubahan yang bisa membentuk budaya Pemuda Pacitan yang memiliki jiwa keilmuan, jiwa kemanusiaan, serta akhlak dan moral yang berkarakter kepribadian budi pekerti yang luhur.
        Terkait dengan keilmuan, ilmu didapat bisa dari bangku pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dari segi ini kita bisa lihat potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Kapubaten Pacitan sangat luar biasa. Jika kita tilik dalam data setiap tahunnya ada -+ 500 pemuda yang mulai duduk dibangku pendidikan Perguruan Tinggi negeri maupun swasta dalam bidangnya masing-masing. Tetapi fenomena yang nampak dalam generasi Pemuda Pacitan dulu ialah sikap apatisme dan kurang adanya wadah dalam mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan sehingga Pemuda bisa dikatakan non produktif. Oleh sebab itu PETUPA didirikan karena keinginan untuk dapat mewadahi Pemuda Pacitan dalam mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya. PETUPA memandang bahwa untuk membentuk karakter dan budaya pemuda yang memiliki keilmuan, tidak hanya seorang yang mengenyam pendidikan saja, tetapi semua kalangan pemuda dari kalangan pemuda pekerja, pemuda pelajar, dan pemuda mahasiswa juga dapat dikolaborasikan dalam ikatan organisasi dengan corak yang berbeda-beda dan pengalaman yang berbeda-beda pula, maka ilmu itu akan terbentuk dengan dibenturkan.
        Terkait dengan jiwa kemanusiaan, pemuda zaman modern memiliki individualis yang sangat luar biasa pula. Jika kita tilik kembali keterkaitan kemanusiaan itu mengacu terhadap keikutsertaan pemuda dalam melihat, mendengar, dan menilai mengenai fenomena sosial. Padahal kemanusiaan ini merupakan bagian terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu perlunya penanaman jiwa sosialis yang tinggi, sehingga pemuda berperan aktif dengan sadar.
        Kepribadian pemuda merupakan kepemimpinan pemuda dalam mewujudkan etika sopan santun yang memiliki tanggung jawab dalam setiap norma sosial yang diembannya. Artinya jika seorang dikatakan pemuda berarti pemuda harus berbuat untuk Bangsa dan Negara  entah dengan cara apapun yang berujung kemanfaatan. Oleh sebab itu pemuda harus memiliki kepribadian yang berani dalam menyampaikan ide gagasan, berani dalam bertindak, berani berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara, dan berani menegakkan hukum keadilan.

B.     PERISTIWA BERSEJARAH
Perkembangan organisasi Pemuda untuk Pacitan tidak lepas dari catatan sejarah yang telah dicetuskan oleh Pendiri PETUPA. Catatan peristiwa bersejarah tersebut dibagi menjadi beberapa penjelasan  seperti yang tertulis dalam wacana di bawah ini.
1.      Deklarasi Organisasi
Nama Pemuda untuk Pacitan atau PETUPA merupakan sebuah nama organisasi yang disepakati oleh pendiri dan jajaran pengurus secara final. Tetapi menilik dari serangkaian sejarah 3 tahun kemarin sebelum nama organisasi ini menjadi PETUPA ada beberapa nama lain yang sudah pernah menjadi nama organisasi antara lain; IPR (Ikatan Pemuda Revolusioner), HIPPA (Himpunan Pemuda Pacitan), dan akhirnya menjadi nama PETUPA (Pemuda Untuk Pacitan). Deklarasi  Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) didirikan di Pacitan dan terdeklarasi pada, tanggal 18 Juli 2013 waktu 22.25 WIB di kediaman rumah Bapak Suherman Jl. Janur Sari No.5 Perumnas Bangunsari Pacitan.
2.      Pembuatan Lambang Organisasi
Pembentukan lambang organisasi ini di buat oleh pendiri Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) yang mengacu terhadap cita-cita, keinginan, dan harapan berdirinya organisasi Pemuda Untuk Pacitan. Pembuatan lambang ini terjadi pada tanggal 4 Agustus 2013 pukul 21.30 WIB di kediaman rumah Bapak Sudarno RT.01 RW.06 Bangunsari, Pacitan.

 

Gambar Lambang Organisasi Pemuda Untuk Pacitan
                   Filosofi Lambang :
·         Bintang berwarna emas:
Berdasarkan sila ke-1 Pancasila yaitu Ketuhanan YME. Kita melangkah, bertujuan berdasarkan Ketuhanan YME.
·         Kayon/Gunungan belapis Emas :
Kekarep/Harapan yang seperti emas, mahal, besar, tinggi, dan selalu diharapkan orang-orang untuk dimiliki.
·         Tangan menengadah dengan di bawah nama PETUPA:
Dalam proses mencapai sebuah harapan dan tujuan bersama selalu dilakukan dengan bersama-sama, saling bahu-membahu, dan saling mengisi satu dengan yang lain. PETUPA adalah kita Pemuda Untuk Pacitan tanpa memandang status dan jabatan kita tetap saudara.
·         Peta Pacitan yang dikelilingi Padi dan Kapas :
Yaitu harapan dan tujuan itu untuk menjadikan kota Pacitan menjadi makmur dan sejahtera sehingga terciptanya keadilan sosial bagi rakyatnya.
·         Warna merah :
Melambangkan keberanian, pantang mundur dan semangat yang membara dalam berusaha mencapai harapan dan tujuan.
·         Warna Putih dalam kayon :
Melambangkan kesucian dan ketulusan dari hati yang paling dalam dari apa yang kita lakukan, kita harapkan.
·         Warna hitam melapisi lingkaran :
Kuat, teguh dan tidak mudah diintervensi oleh siapapun dan bagaimanapun tetap pada komitmen, niat dan tekad.

C.     TUJUAN ORGANISASI
Perumusan Visi dan Misi merupakan bagian dari arah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Visi dan Misi Pemuda untuk Pacitan mengacu terhadap wacana latar belakang pemikiran, keinginan, harapan, cita-cita, dan ideologi organisasi Pemuda untuk Pacitan.
a)      Visi Pemuda untuk Pacitan
“Terbinanya pemuda yang memiliki religiusitas, moralitas, jiwa kemanusiaan yang turut bertanggungjawab untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera”
b)     Misi Pemuda untuk Pacitan
1.      Menumbuhkan kesadaran akan kedudukan manusia sebagai ciptaan Tuhan, khalifah Tuhan di muka bumi dan menjalankan perintah-perintah Tuhan.
2.      Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kepedulian terhadap kemanusiaan, memiliki giroh patriotisme dan jiwa nasionalisme.
3.      Mengembangkan potensi kreatif terhadap berbagai aspek kehidupan.
4.      Mengambil peran aktif dan mewarnai dunia kemasyarakatan dengan inisiatif partisipasi yang kontruktif, kreatif, sehingga tercapainya nuansa tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera.
5.      Membangun kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan lainnya yang berlandasan pada nilai kemanusiaan, kebenaran, dan keadilan.
6.      Usaha-usaha lain yang sesuai dengan asas organisasi dan berguna untuk mencapai tujuan.
Visi dan misi organisasi diatas terangkum dalam sebuah falsafah Pemuda untuk Pacitan yang berbunyi “Ngupadi Waluyaning Bangsa Lan Negoro Satemah Jati, Jati Temah Nirmala”. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia bermakna “keikutsertaan pemuda dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara dengan giroh semangat yang membara dan santun sehingga bisa mewujudkan suasana kehidupan yang adil dan sejahtera”
D.    PROGRAM KERJA
Program kerja merupakan bagian dari kinerja dan gerak organisasi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Prorgam kerja pengurus Pemuda untuk Pacitan terangkum dalam penjelasan di bawah ini.
1.   Youth Alliance Rendezvouz
Youth Alliance Rendezvouz merupakan tema besar yang dipakai dalam acara tahunan aksi Pemuda untuk Pacitan. Acara ini merupakan serangkaian strategi untuk mempromosikan pentingnya pendidikan formal, pendidikan budaya, dan pendidikan politik dalam kehidupan sehari-hari. Dari ketiga inti dari acara tersebut satu per satu dapat dimaknai sebagai prinsip Pemuda untuk Pacitan dalam berproses. Prinsip ini merupakan konsep strategi PETUPA dalam bersosialisasi dan menyuguhkan sajian bermakna dalam kehidupan sosial masyarakat. Acara yang diangkat dalam Youth Alliance Rendezvouz di antaranya ialah ;
a)      Campus Fair
Pendidikan formal merupakan bagian penting dalam mencapai kualitas sumber daya manusia, dengan pendidikan maka individu akan bisa menciptakan pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi  yang didapat pada bangku pembelajaran. Dari uraian ini PETUPA mengadakan kegiatan “Campus Fair”. Campus Fair ini merupakan sarana penginformasian dan sosialiasi kepada adik-adik kita yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Harapannya dengan adanya Campus Fair adik-adik kita memiliki pemikiran dan harapan yang luar biasa terhadap pendidikan. Di sisi lain dengan adanya kegiatan ini silaturahmi akan tetap terbangun dari generasi ke generasi. Sehingga terwujudlah suasana kepedulian dan kekompakan Pemuda Pacitan.

b)     Sinau Budaya
Sinau budaya merupakan tema besar yang diangkat oleh Pemuda Pacitan dalam perkembangan isu mengenai kurangnya minat pemuda terhadap budaya di negeri sendiri. Pemahaman kata “Sinau” ialah belajar, belajar tanpa henti terhadap seni yang telah dilahirkan di tanah Ibu Pertiwi.  Jika kita bisa memaknai kata belajar dalam konteks seni, “yang namanya belajar seni itu ya harus datang, rajin menyaksikan, dan ikut andil dalam proses belajar seni, dengan demikian kita akan cinta terhadap seni yang telah ada di tanah air”. Strategi ini merupakan bagian pemikiran PETUPA yang tidak bisa dipisahkan untuk mencapai pemuda dan manusia pribumi yang bangga dan cinta akan seni budayanya.
c)      Konsolidasi Pemerintah
Pemerintah merupakan bagian sentral dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialiasi pemerintah terhadap program kerja menuju kesejahteraan mayarakat sangat penting dipertanyakan. Tidak mungkin ada pemerintah jika tidak ada rakyat, dan pemerintah seharusnya merakyat, itu merupakan suatu kewajiban. Giroh pemuda sebagai sosial kontrol ialah memberikan sumbangsih pemikiran terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Pacitan, sehingga terwujudlah demokrasi yang terbuka dan transparan. PETUPA dengan barisan massa mahasiswa yakin bahwa dengan adanya sambung silaturahmi seperti ini akan terwujud budaya yang guyub dan berpihak terhadap rakyat, karena semua orang pasti menginginkan kesejahteraan, bukan ketidakadilan dan penindasan. 
2.      Bakti Sosial
Merujuk kepada program kerja yang lain dari organisasi yang berlambang kayon ini. Pada setiap bulan Ramadan PETUPA juga mengadakan kegiatan yang tak lepas dari pandangan mata masyarakat Kabupaten Pacitan.  Acara tersebut bernama “Bakti Sosial Turun Jalan”. Bakti sosial ini juga merupakan program kerja agenda tahunan PETUPA yang dilaksanakan di jalan dengan menyajikan sajian penampilan seni pemuda. Kemudian hasil amal yang didapat akan didonasikan kepada warga Pacitan yang kurang mampu dan layak diberi santunan. Kegiatan ini merupakan kegiatan sosial yang dilaksanakan guna melatih jiwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

E.     PILAR NIRMALA
Pilar Nirmala merupakan bagian yang masuk dalam etika dan kepribadian anggota Pemuda Untuk Pacitan (PETUPA) yang harus diamalkan dalam gerak organisasi. Terbagi menjadi 4 asas antara lain:
1.      Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan dimaknai menjadi ikatan persaudaraan organisasi yang memiliki visi & misi serta tanggung jawab yang sama dalam kedudukannya sebagai anggota dan pemuda. Dalam asas ini organisasi Pemuda untuk Pacitan (PETUPA) memaknai bahwa organisasi ini merupakan rumah tempat tinggal, di mana setiap anggotanya harus menempati dan merawat hubungan silaturahmi agar tercipta suasana yang harmonis. Saling menghamat-hamati mengingatkan untuk kepentingan yang lebih baik.
          2.      Asas Kepercayaan
Asas kepercayaan merupakan manifestasi dari faktor pemikiran, penilaian dan tindakan yang merujuk terhadap pemaknaan yang positif terhadap hubungan antar anggota. Asas ini dalam Pemuda untuk Pacitan menjadi bagian utama dalam membangun sumber daya manusia yang bisa menerima hak dan kewajiban seseorang tanpa beban.
3.      Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan dalam Pemuda untuk Pacitan dimaknai dengan adanya memberikan informasi secara jujur dan dilandasi rasa keadilan, sehingga masing-masing pihak mengetahui secara jelas tentang manfaat, hak, dan kewajiban.
4.      Asas Gotong Royong
Asas gotong royong dimaknai Pemuda untuk Pacitan bahwa dalam proses mencapai sebuah harapan dan tujuan bersama haruslah dilakukan dengan bersama-sama, saling bahu-membahu, dan saling mengisi satu dengan yang lain. PETUPA adalah kita Pemuda Untuk Pacitan tanpa memandang status dan jabatan kita tetap saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sinergitas Sebagai Upaya Pelestarian Budaya

Harapan kami mulai tercerahkan dengan tersebarnya pamflet yang mengusung tema "Ngobrol Bareng Mas Bupati dengan Pelaku Seni...